Kini lagu kepompong ngetren. Dari awal sejak pertama kali gue denger di radio lagu ini enak di telinga. Gak hanya itu, liriknya berkesan dan nyentuh banget soal hubungan persahabatan.
Inget kepompong, gue jadi inget tentang diri gue yang emang gak bisa hidup sendiri. Gue butuh seorang sahabat, butuh orang lain untuk berbagi. Gue jadi inget ketika temen gue bilang bahwa sebenernya hidup ini begitu sempit. Temen-temen kita tidak lebih dari 5 orang di seluruh dunia.
Ketika gue diajak ke penerbit Cicero di kawasan Pondok Indah, tiba-tiba ada seorang cowok masuk. Kami bersalaman dan saling nyebutin nama. Teman gue, seorang kepala product development di sebuah penerbitan bilang gini,’kayak aku kenal sama orang. Wajahnya gak asing gitu.’
Lalu temen gue pun ngobrol-ngobrol. Akhirnya ketahuan kalo dia editor dari penerbit Erlangga. Obrolan lebih jauh, editor erlannga ini ternyata alumni Al-Azhar Kairo Mesir. Kebetulan, temen gue juga jebolan Al-Azhar. Disebutlah nama-nama yang semuanya saling kenal.
Nah loh, ternyata dia adalah temen dari temen gue itu. Ilustrasi itulah yang pingin gue bilang bahwa dunia begitu sempit.
Hadir dalam sebuah jamuan dan kita bernalan dengan orang-orang, sapa tahu bahwa orang yang kita kenal sebenarnya temen dari temen-temen kita. Entah dari temen yang mana.
05 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar